beberapa motif batik yang diutamakan sebagai ciri khas batik lochatara

         Ada 3 motif batik yang diutamakan dalam setiap tuangan karya Batik Lochatara

                    Tiga motif ini di klaim untuk menggambarkan ciri khas Kota Kediri

1) Lidah Api

Berikut beberapa makna yang terkait dengan motif "Lidah Api" dalam batik Kediri :

a) Keberanian dan Semangat Pahlawan: Dalam konteks sejarah Kediri yang kaya, motif "Lidah Api" melambangkan keberanian dan semangat para pahlawan dan pejuang yang telah mempertahankan kehormatan dan martabat kota Kediri.

b) Perlawanan Terhadap Penjajahan: Motif ini dapat diinterpretasikan sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan dan penindasan, mengingat Kediri memiliki sejarah yang kaya akan perjuangan melawan kekuatan asing.

c) Energi dan Semangat Masyarakat: "Lidah Api" mencerminkan semangat dan energi masyarakat Kediri yang tangguh dan gigih dalam menghadapi tantangan serta membangun masa depan yang lebih baik.

d) Keberanian dalam Inovasi dan Pembaharuan: Motif ini juga dapat dihubungkan dengan semangat inovasi dan pembaharuan dalam seni dan budaya, mengingat Kediri terkenal dengan warisan seni dan kerajinan yang kreatif dan inovatif.

e) Simbol Perlindungan dan Keberuntungan: Di samping itu, "Lidah Api" juga dapat dianggap sebagai simbol perlindungan dan keberuntungan bagi masyarakat Kediri, mengingat api sering dianggap sebagai elemen yang memberikan kehangatan dan keselamatan.

2) Tinjung Ijo

Berikut beberapa makna yang mungkin terkait dengan motif "Tinjung Ijo" dalam batik Kediri:

a) Kehijauan dan Kesejukan: "Tinjung Ijo" melambangkan kehijauan dan kesejukan alam, mengingat warna hijau sering kali dikaitkan dengan alam dan kehidupan yang subur dan lestari. Ini juga dapat mencerminkan keindahan alam Kediri yang subur dan hijau.

b) Simbol Kebesaran Alam: Pohon "Tinjung Ijo" dianggap sebagai simbol kebesaran alam dan kekuatan alam yang melimpah. Dalam budaya Jawa, pohon sering kali memiliki makna sakral dan dihormati sebagai penjaga alam dan kehidupan.

c) Kesejahteraan dan Kemakmuran: Dalam beberapa konteks, motif "Tinjung Ijo" juga dapat diartikan sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran, karena warna hijau sering kali dikaitkan dengan keberuntungan dan kelimpahan.

d) Keharmonisan dan Keseimbangan: Motif ini juga bisa melambangkan keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan dan alam, karena pohon sering dianggap sebagai simbol kehidupan yang berkelanjutan dan berdampingan dengan lingkungan sekitarnya.

e) Perlindungan dan Ketenangan: "Tinjung Ijo" juga diinterpretasikan sebagai simbol perlindungan dan ketenangan, karena pohon sering dianggap sebagai tempat perlindungan dan tempat berteduh dalam budaya lokal.

3) Gringsing

Berikut adalah beberapa makna yang terkait dengan motif "Gringsing" dalam batik Kediri:

a) Perlambangan Kebersamaan dan Solidaritas: Gringsing sering kali memiliki pola yang saling bersilangan dan bersambung, menciptakan kesan kebersamaan dan solidaritas. Dalam budaya Jawa, nilai-nilai seperti kerjasama dan gotong royong sangat dihargai, dan motif Gringsing dapat mencerminkan nilai-nilai tersebut.

b) Simbol Kesatuan dan Kekuatan: Pola yang teratur dan terus-menerus dari motif Gringsing dapat diartikan sebagai simbol kesatuan dan kekuatan, mengingat kesatuan dalam keberagaman adalah konsep yang sangat penting dalam budaya Jawa.

c) Ketertiban dan Keseimbangan: Gringsing sering kali menciptakan pola yang teratur dan simetris, menciptakan kesan ketertiban dan keseimbangan. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai nilai-nilai ketertiban dan keseimbangan dalam kehidupan dan alam.

d) Kesejahteraan dan Kemakmuran: Pola yang terus-menerus dan berulang dari Gringsing dapat diartikan sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran, karena pola ini sering kali dikaitkan dengan kelimpahan dan keberuntungan.

e) Kontinuitas dan Keterhubungan: Gringsing menciptakan pola yang terus-menerus tanpa putus, menciptakan kesan kontinuitas dan keterhubungan antara satu bagian dengan yang lain. Ini dapat diartikan sebagai simbol dari kesinambungan kehidupan dan keterkaitan antara individu dengan masyarakat dan alam.